Materi Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati Mapel Prakarya kelas 10 SMA/MA
Materi Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati Mapel Prakarya kelas 10 SMA/MA - Halo adik adik apa kabar? semoga dalam keadaan sehat selalu, nah pada kesempatan yang baik ini kakak ingin menyampaikan jangan lupa untuk menggunakan masker, menjaga jarak dan tentunya mencuci tangan untuk menghindari penyebaran wabah virus corona. Oiya kali ini kakak ingin membagikan materi tentang Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati dari mata pelajaran Prakarya untuk adik adik kelas X SMA/MA. Semoga dengan adanya materi ini bisa bermanfaat yah. Semangat!!
Materi Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati Mapel Prakarya kelas 10 SMA/MA |
Materi ini sebagai pendamping buku teks pelajaran (BTP) atau buku sekolah elektronik (BSE) sebagai media pendukung bagi kalian dalam memahami materi tentang sistem pengolahan makanan awetan.
Sejak manusia dapat berbudiya tanaman dan hewan dasil produksi panen menjadi berlimpah. Namun bahan-bahan tersebut ada yang cepat busuk, makanan yang disimpan dapat menjadi rusak, misalnya karena oksidasi atau benturan. Untuk menangani hal tersebut, manusia melakukan pengawetan pangan, sehingga bahan makanan dapat dikonsumsi kapan saja dan dimana saja, tetapi dengan batas kadaluwarsa, kandungan kimia, dan bahan makanan dapat dipertahankan. Selain itu, pengawetan makanan juga dapat membuat bahan-bahan yang tidak dikehendaki seperti racun alami dan sebagainya dinetralkan atau disingkirkan dari bahan makanan.
Pengawetan makanan adalah cara yang digunakan untuk membuat makanan memiliki daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan. Dalam mengawetkan makanan harus memperhatikan jenis bahan makanan yang diawetkan, keadaan bahan makanan, cara pengawetan, dan daya tarik produk pengawetan makanan.
Teknologi pengawetan makanan yang dikembangkan dalam skala industri masa kini berbasis pada cara-cara tradisional yang dikembangkan untuk memperpanjang masa konsumsi bahan makanan.
Dalam mempelajari modul ini kalian harus membaca modul ini dengan cermat. melalui kegiatan membaca dan mempelajari materi, kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan latihan soal sebagai alat evaluasi disertai refleksi.
Semoga modul ini bermanfaat, kalian dapat mengerti dan memahami isi modul serta menerapkannya.
Istilah
- Bahan Nabati : bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.
- Kitchen equipment : peralatan besar yang membuat ruangan tersebut berfungsi sebagai dapur untuk mengolah makanan seperti oven, kompor, dan sebagainya.
- Kitchen utensils : peralatan kecil untuk mengolah makanan seperti panci, pisau dan sebagainya.
A. Tujuan Pembelajaran
- Menganalisis teknik pengolahan/ pengawetan makanan
- Menjelaskan cara pengolahan makanan awetan dari bahan nabati
- Mengolah makanan awetan dari bahan pangan nabati berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
B. Uraian Materi
1. Teknik Pengolahan/Pengawetan Makanan dari Bahan Nabati
a. Pengawetan Secara Fisik
1. Pengeringan
2. Pengawetan Suhu Rendah
3. Pengemasan
4. Pembuatan Tepung
b. Pengawetan Secara Biokimia
1. Pengasinan
2. Pemanisan
3. Penambahan Bahan Pengawet lain
2. Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati
a. Macam Manisan Buah
- Manisan basah adalah manisan yang diperoleh setelah penirisan buah dari larutan gula. Manisan basah mempunyai kandungan air yang lebih banyak dan penampakan yang lebih menarik karena serupa dengan buah aslinya. Manisan basah biasanya dibuat dari buah yang keras. Contoh buah untuk manisan basah adalah mangga, kedondong, salak, pepaya, bengkuang, jambu biji, dan ceremai.
- Manisan kering adalah manisan yang diperoleh setelah buah ditiriskan kemudian dijemur sampai kering. Manisan kering memiliki daya simpan yang lebih lama, kadar air yang lebih rendah, dan kadar gula yang lebih tinggi. Manisan kering biasanya dibuat dari buah yang teksturnya lunak. Contohnya buah untuk manisan kering adalah pala, kedondong, asam jawa.
- Acar adalah manisan yang cita rasa cukanya sangat terasa. Contoh acar dari buah adalah mentimun, wortel, kedondong.
b. Bahan Pembuatan Manisan Buah
- Bahan yang digunakan untuk membuat manisan buah dipilih yang baik kualitasnya, agar hasil manisan tidak keriput.
- Buah yang digunakan tidak terlalu muda ataupun terlalu tua, tidak mengandung banyak serat serta tidak berulat dan tidak ada cacat.
- Buah yang digunakan dicuci terlebih dahulu dari kotoran yang ada.
- Garam yang digunakan adalah garam meja, garam bata, atau garam beriodium, serta tidak mengandung vetsin karena akan menghambat proses pengawetan.
- Gula yang digunakan sebaiknya berwarna putih agar hasil manisan tidak berubah warna menjadi lebih gelap.
- Jika menggunakan cuka, gunakan yang kadar keasamannya 5% saja agar tidak terlalu asam.
- Air kapur sirih digunakan untuk memberi tekstur renyah pada manisan.
- Sebelum direndam dalam air gula, buah direndam dalam air kapur sirih terlebih dahulu.
- Setelah dibilas hingga bersih agar sisa kapur sirih tidak menempel.
- Bumbu tambahan yang digunakan, seperti cabai merah, cengkih, atau kayu manis sebaiknya masih baru agar tidak mengganggu cita rasa manisan. Dalam pembuatan, bumbu dibungkus dengan sepotong kain agar tidak mengotori air rendaman dan tidak mengganggu warna hasil akhir manisan.
- Bahan pengawet tidak perlu digunakan apabila manisan disimpan dalam tempat yang bersih dan sesuai.
c. Cara Pembuatan Manisan Buah
- Sebelum direndam, buah dipilih dahulu yang berkualitas dan dicuci. Pada beberapa buah dilakukan pengupasan dan pemotongan terlebih dahulu. Pada buah yang memiliki daging tebal juga dapat dilakukan pelubangan untuk membantu meresapkan larutan gula. Pada cara modern, penggulaan dilakukan lebih dari satu tahap.
- Penirisan dilakukan menggunakan ayakan yang terbuat dari bambu atau aluminium. Setelah ditiriskan, buah dibiarkan beberapa lama untuk memastikan sisa-sisa air tidak tersisa pada buah. Untuk manisan kering, air gula terakhir yang digunakan juga ditiriskan, sedangkan untuk manisan basah tidak.
- Metode penjemuran dilakukan untuk beberapa manisan kering. Penjemuran yang baik dilakukan dengan sinar matahari, sambil dibalikbalik agar keringnya merata. Setara dengan itu manisan juga dapat dipanggang pada oven sebelum dimasukkan ke wadah. Penyimpanan manisan pada umumnya adalah di lemari es. Manisan diletakkan pada wadah yang kedap udara dan tertutup rapat, atau dikemas dalam plastik yang kedap udara.
C. Rangkuman
D. Penugasan Mandiri
E. Latihan Soal
- Identifikasi proses makanan awetan dari bahan nabati berdasarkan garis besar cara pengawetan!
- Jelaskan yang dimaksud dengan pengawetan makanan secara biokimia! Berikan contoh makanan awetan secara biokimia!
- Jelaskan yang dimaksud dengan teknik pengawetan secara kimia (pendinginan) makanan awetan!
- Bagaimana cara proses pengawetan secara kimia dengan pemanisan?
- Tuliskan zat pengawet apa saja yang sering dipakai dalam pengalengan?
F. Penilaian Diri
- mengapa usaha pengolahan makanan awetan dari bahan nabati perlu dilakukan
- makanan awetan dari bahan nabati khas daerah
- makanan awetan dari bahan hewani
- contoh makanan awetan dari bahan nabati dan cara membuatnya
- pengolahan makanan awetan dari bahan hewani
- minuman awetan dari bahan nabati
- makanan awetan adalah
- bahan baku acar