Lengkap - 35+ Contoh Soal USBN Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA/MA dan Kunci Jawabnya Terbaru

35+ Contoh Soal USBN Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA/MA dan Kunci Jawabnya Terbaru - Hai sahabat rumpunnews dimanapun berada, pada kesempatan yang baik ini admin ingin berbagi soal USBN untuk adik adik yang sedang duduk dibangku kelas 12 SMA/MA soal bahasa Indonesia ini sudah admin sediakan sekitar 35 soal yang siap jadikan bahan latihan. Oiya  Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 mengalami perubahan yang mendasr, yaitu berbasis teks. Tujuannya adalah agar dapat membawa peserta didik sesuai perkembangan mentalnya, dan menyelesaikan masalah kehidupan nyata dengan berpikir kritis. Prinsip penerapannya yaitu, bahasa dipandang sebagai teks, Penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasan untuk mengungkapkan makna pembelajaran, bahasa bersifat fungsional, dan bahasa merupakan sarana pembentukan berpikir manusia. Tahapan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks, diawali dengan membangun konteks, kegiatan pemodelan, membangun teks secara bersama-sama, dan membangun teks secara mandiri. Dalam pemeblajarannya menggunakan pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan guru.

35+ Contoh Soal USBN Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA/MA dan Kunci Jawabnya Terbaru
35+ Contoh Soal USBN Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA/MA dan Kunci Jawabnya Terbaru



Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah membelajarkan peserta didik tentang keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai tujuan dan fungsinya. Menurut Atmazaki (2013), mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis, menghargai dan bangga menggunakan bahasaIndonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara, memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial, menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, dan menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

Untuk mengimplementasikan tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia tersebut, maka pembelajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 disajikan dengan menggunakan pendekatan berbasis teks. Teks dapat berwujud teks tertulis maupun teks lisan. Teks merupakan ungkapan pikiran manusia yang lengkap yang di dalamnya memiliki situasi dan konteks. Dengan kata lain, belajar Bahasa Indonesia tidak sekadar memakai bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, tetapi perlu juga mengetahui makna atau bagaimana memilih kata yang tepat yang sesuai tatanan budaya dan masyarakat pemakainya.

Mahsun (2014: 39) menyatakan, dalam pembelajaran Bahasa ada dua komponen yang harus dipelajarai, yaitu masalah makna dan bentuk. Kedua unsur tersebut harus hadir secara stimulant dan keduanya harus ada. Namun pemakai bahasa harus menyadari bahwa komponen makna menjadi unsur utama dalam pembentuk bahasa, dan karena itu bahasa menjadi sarana pembentukan pikiran manusia. Untuk itu guru perlu menyadari, bahwa kemampuan berpikir yang harusnya dibentuk dalam bahasa adalah kemampuan berpikir sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis. Secara stipulatif kemampuan berpikir tersebut disebut dengan berpikir metodologis yang hanya dapat dicapai melalui pembelajaran teks berdasarkan pendekatan ilmiah/saintifik.

Pada kesempatan lain Mahsun (2013) menyatakan , kehadiran konteks budaya, selain konteks situasi yang melatarbelakangi lahirnya suatu teks menunjukkan adanya kesejajaran antara pembelajaran berbasis teks (konsep bahasa) dengan filosofi pengembangan Kurikulum 2013. Khusus yang terkait dengan rumusan kebutuhan kompetensi peserta didik dalam bentuk kompetensi inti (KI) atas domein sikap, pengetahuan, dan keterampilan (sebagai penguatan dapat dilihat dalam Standar Isi Permen dikbud Tahun 2014). Kompetensi inti yang menyangkut sikap, baik sikap spiritual (KI: 1 ) maupun sikap sosial (KI: 2) terkait dengan konsep kebahasaan tentang nilai, norma kultural, serta konteks sosial yang menjadi dasar terbentuknya register (bahasa sebagai teks); kompetensi inti yang menyangkut pengetahuan (KI: 3) dan keterampilan (KI: 4) terkait langsung dengan konsep kebahasaan yang berhubungan dengan proses sosial (genre) dan register (bahasa sebagai teks). Selain itu, antarkompetensi dasar (KD) yang dikelompokkan berdasarkan KI tersebut memiliki hubungan pendasaran satu sama lain. Ketercapaian KD dalam kelompok KI: 1 dan 2 ditentukan oleh ketercapaian KD dalam kelompok KI: 3 dan 4. KD dalam kelompok KI: 1 dan 2 bukan untuk diajarkan melainkan implikasi dari ketercapaian KD dalam kelompok KI: 3 dan 4.

Hal lain yang perlu dicermati oleh guru, bahwa karakteristik pembelajaran terkait erat dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai, dan Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang dikembangkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang memiliki karakteristik berbeda untuk masing-masing mata pelajaran.

Domain Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Domain pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Domain keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Pencapain kompetensi tersebut berkaitan erat dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan. Untuk itu, guru harus merencanakan pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang mendorong kemampuan peserta didik untuk melakukan penyingkapan/penelitian, serta dapat menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok..

Dengan memahami keterkaitan masing-masing kompetensi dalam pembelajaran, khusunya pembelajaran bahasa Indonesia dengan pembelajaran berbasis teks akan mampu mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik secara kreatif dan kritis. Di samping itu, pembelajaran Bahasa Indonesia dapat berperan sebagai penghela dan pengintegrasi ilmu lain.


    Soal USBN Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA/MA



    35+ Contoh Soal USBN Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA/MA dan Kunci Jawabnya Terbaru - Bagi sahabat rumpunnews dimana saja berada yang ingin sekali mempelajari Soal USBN Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA/MA ini, adik adik bisa menguduh materi ini di rumpunnews dalam bentuk file doc. Berikut ini adalah rincian Soal USBN Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA/MA.. SELAMAT MENGUNDUH YAA...

    Berikut rumpunnews memberikan Soal USBN Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA/MA


    PETUNJUK UMUM
    1. Tulis namamu di sudut kanan atas
    2. Bacalah setiap soal dengan teliti.
    3. Kerjakan dulu soal yang kamu anggap mudah.
    4. Periksa kembali pekerjaanmu sebelum diserahkan pada pengawas.

    A. Berilah tanda silang (x) didepan huruf a,b atau c didepan jawaban yang benar !


    1. Bacalah penggalan novel berikut!
    Betapa kecewanya Aminudin ketika tahu bahwa gadis yang dipinangkan oleh ayahnya ternyata bukan Mariamin. Namun, agar ayahnya tidak malu, Aminudin terpaksa menerima gadis itu. Tahu Aminudin dijodohkan dengan gadis lain, Mariamin pingsan dan jatuh sakit hingga beberapa hari. Setelah Aminudin menikah hidupnya bukannya menjadi senang, bahkan makin menderita hingga akhirnya meninggal.
    Berdasarkan temanya, cuplikan cerita di atas termasuk karya sastra periode....
    A. 1920-an (Balai Pustaka)
    B. 1930-an (Pujangga Baru)
    C. 1945 (Angkatan 45)
    D. 1966
    E. 1970-an
    Jawaban: E

    2. Cermati Kutipan Cerita berikut!
    Hari bergulir ke Maghrib. Dan si nenek masih saja di tempat semula, nyaris tak beranjak, memunguti dedaunan yang selalu saja berguguran di halaman. Tubuh tuanya yang kusut basah oleh keringat. Napasnya terengah-engah. Ketiga orang itu tak bisa berbuat lain, kecuali menjaganya. Ketika maghrib tiba, dan orang-orang melakukan sembahyang, si nenek masih saja memunguti dedaunan.
               ”Siapa dia?” bisik salah seorang jemaah kepada temannya, ketika mereka meninggalkan masjid. Tentu saja tak ada jawaban, selain ”entah”.
               ”Nek, istirahatlah… ini sudah malam.”
               ”Kalau Bapak mau pulang, silakan saja… biarkan saya di sini dan melakukan ini semua.”
               ”Nek, mengapa nenek menyiksa diri seperti ini?”
               ”Tidak. Saya tidak menyiksa diri. Ini… mungkin bahkan belum cukup untuk sebuah ampunan,” ucapnya sambil menghapus air matanya.
               Haji Brahim terdiam. Mencoba mereka-reka apa yang telah diperbuat si nenek di masa lalunya.
               Lama setelah kisah itu sampai kepadaku, aku tercenung. Rupanya, menurut Haji Brahim kepadaku, nenek itu hadir mungkin sebagai contoh. ”Mungkin juga dia memang berdosa besar—sesuai pengakuannya kepada saya,” ucap Haji Brahim kepadaku beberapa waktu lalu. ”Dan… dia melakukan semacam istighfar dengan mengumpulkan sebanyak mungkin daun yang ada di halaman, mungkin begitu… saya tak yakin. Yang jelas, mata kami jadi terbuka. Sekarang masjid kami cukup ramai.”
    Pasti banyak yang mau menyapu halaman,” godaku.
               ”Iya… ha-ha-ha… benar.”
               ”Memangnya bisa begitu, Ji?”
               ”Maksudnya, ampunan Allah? Ya, saya yakin bisa saja. Allah Maha Berkehendak, apa pun jika Dia berkenan, masak tidak dikabulkan?” ucap Haji Brahim tenang.
    Aku terdiam. Kubayangkan dedaunan itu, yang jumlahnya mungkin ribuan helai itu, melayang ke hadirat Allah, membawa goresan permohonan ampun.
    Shalawat Dedaunan karya Yanusa Nugroho

    Mengapa nenek tua itu bersikeras ingin membersihkan halaman masjid dengan mengambil daun yang berguguran satu per satu?
    A. Karena ingin memberikan pelajaran kepada pengurus masjid agar mereka membersihkan halaman masjid.
    B. Karena ingin melakukan perbuatan baik untuk sesama yang ada di sekitarnya.
    C. Karena  melakukan istighfar untuk memohon ampunan dari Allah atas dosa-dosanya.
    D. Karena nenek itu seorang yang sangat berdosa kepada Allah.
    E. Karena ingin menyiksa diri untuk melupakan kesedihan akibat dosa-dosanya.
    Jawaban: C

    3. Cermati Kutipan Berikut!
    Beliau adalah salah satu pengarang yang paling produktif pada masa Angkatan Balai Pustaka. Beliau lahir sebagai laki-laki berdarah Minang di Sunga Batang pada 3 November 1893 dan meninggal di Jakarta. Salah satu romannya yang sangat terkenal menggambarkan tentang kehidupan sebuah keluarga berdarah bangsawan yang ingin hidup mewah. Namun, sayangnya keinginan tersebut tidak bisa terpenuhi bahkan tokoh utama cerita menemui ajalnya dalam pencarian hidupnya.
    Judul roman tersebut adalah ....
    A. Marah Rusli - Salah Pilih
    B. Nur Sutan Iskandar - Katak Hendak Jadi Lembu
    C.Tulis Sutan Sati – Pengalaman Masa Kecil
    D. Aman Datuk Madjoindo - Tuba Dibalas Dengan Susu
    E. Merari Siregar – Karena  Mentua
    Jawaban: B

    4. Perhatikan cuplikan karya sastra berikut ini!
    Menitik air mata anak sunatan itu ketika jarum bius yang pertama menusuk kulit yang segera akan dipotong. Lambat-lambat obat bius yang didesakkan dokter spesialis dari dalam tabung injeksi menggembung di sana. Dan anak sunatan itu menggigit bibir bawahnya, mencoba menahan sakit yang perih, sementara dagunya ditarik ke atas oleh pakciknya, agar ia tidak melihat kecekatan tangan dokter spesialis itu menukar-nukar alat bedah yang sudah begitu sering dipraktikkan. Kemudian kecemasan makin jelas tergores di wajah anak sunatan itu.Ia mulai gelisah.
    Di sekeliling pembaringan ─ dalam cemas yang mendalam─ satu rumpun keluarga anak sunatan itu terus menancapkan mata mereka kearah yang sama; keseluruhannya tidak beda sebuah lingkaran di mana dokter anak lelaki itu sebagai sumbu. Mereka semua masih bermata redup. Kelelahan semalam suntuk melayani tetamu yang membanjiri tiga teratak di depan rumah, belum hilang dalam masa sesingkat itu.
    PanggilanRasulKarya: HamzadRangkuti
    Hal yang menjadi standar budaya dari cuplikan karya sastra di atas adalah ...
    A. Menitikkan air mataketikamerasasakit.
    B. Adanya sunatan bagi anak lelaki.
    C. Tukar-menukar alat bedah .
    D. Satu rumpun keluarga menyaksikan sunatan
    E. Membentuk lingkaran dengan satu sumbu
    Jawaban: B

     Perhatikan Puisi dan Pantun berikut, untuk soal no 5-6!

    5. Perbedaan kedua karya sastra di atas adalah...
    Jawaban: A

    6. Perbedaan sastra lama dan baru yang paling tepatadalah …
    Jawaban: B

    7. Hal yang jelas berbeda dari sastra Indonesia dan sastra terjemahan  adalah ...
    A. Pada sastra terjemahan unsur ekstrinsiknya kehidupan di luar negeri.
    B. Gaya bahasa sastra terjemahan sangat bergantung pada naskah aslinya.
    C. Terdapat percampuran bahasa pada sastra Indonesia.
    D. Nama pengarang sastra Indonesia lebih dikenal.
    E. Tidak ada perbedaanu nsur intrinsic pada naskah terjemahan.
    Jawaban: B

    8. Bacalah dengan saksama kutipan cerpen berikut!
    Aku masuk ke kantor dan bersalaman dengan seorang lelaki yang tersenyum-senyum yang bernama Pak Bleancher. Pakaiannya lebih rapih ketimbang aku.Selanjutnya ia membuka-buka tumpukkan kertas seperti menata kue serabi.
    Saya yakin Anda akan puas dengannya”, katanya “Dia telah kami pilih sesuai dengan persyaratan komputer. Tidak ada yang melebihinya dari seratus sepuluh juta wanita yang memenuhi syarat di Amerika Serikat. Kami memilah berdasarkan suku, agama, etnik, dan latar belakang regional. (Jodoh yang Sempurna)
    Nilai budaya yang tidak sesuai dengan nilai budaya Indonesia dalam kutipan cerpen tersebut adalah....
    A. mencari jodoh sesuai keinginan sendiri
    B. pemilihan jodoh dengan komputer
    C. menentukan jodoh berdasarkan agama
    D. memilih jodoh berdasarka suku bangsa
    E. memilih jodoh sesuai etnik
    Jawaban: B

    9. Cermati Kutipan Berikut!
    Situasi politik sangat berpengaruh terhadap dunia sastra Indonesia. Tahun 1945 adalah tahun kemerdekaan Indonesia. Kesengsaraan karena hidup dalam masa penjajahan sangat membekas dalam jiwa rakyat Indonesia, terutama kaum sastrawan. Pemberontakan terhadap gaya lama sebagi bentuk kebebasan juga muncul dalam dunia prosa Indonesia Angkatan ’45.
    Tokoh prosais yang membawa gaya baru dalam dunia prosa Indonesia dengan karyanya yang sangat terkenal adalah ....
    A. Suman Hs. – Mencari Pencuri Anak Perawan
    B. Achdiat K. Mihardja – Atheis
    C. Idrus – Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma
    D. Chairil Anwar – Deru Campur Debu
    E. Trisno Sumardjo – Kata Hati dan Perbuatan
    Jawaban: C

    10. Bacalah Kutipan Berikut dengan Saksama!
    “ Mau jenang, Mbok ?”
    Hari itu Sabtu legi, weton saya. Weton adalah hari kelahiran menurut perhitungan kalender Jawa. Dan, Sutini membuat bubur tujuh rupa agar saya tidak bikin gara-gara. Saya belum makan bagian kesukaan saya, yang separo putih gurih dan separo manis gula merah. Tapi saya biarkan Mbok Jimah makan sepiring yang saya sodorkan begitu pantatnya menyentuh ubin. Saya ingin ia menghabiskan dan pergi.     
    “ Terima kasih, Ndoro …”  ia bergumam, lebih seperti menggerutu ketimbang bersyukur.
    Watak tokoh “saya” dalam kutipan di atas adalah ....
    A. egois     
    B. penyayang
    C. penurut   
    D. suka berbagi
    E. tidak bersyukur
    Jawaban: D

    11. Cermati penggalan cerpen berikut!
    Masih dalam balutan baju kerja, aku tersungkur ke pangkuan Mbok Nah yang sedang menonton TV menungguku pulang kantor sore ini. Sejak undangan cantik berwarna hijau itu diantar ke kantorku tadi pagi, tujuh puluh konsentrasiku hilang. Dan, puncaknya aku tak tahan lagi menahan ekspresi wajahku di depan teman-temanku kalau aku sedang galau. Tangisku meledak dan Si Mbok Nah membiarkan aku menangis. “Muga-muga Den Larasdiparingi (diberi) ikhlas.” Sambil lengannya mengelus-elus punggungku.
    Latar waktu dan tempat dalam penggalan cerpen tersebut adalah ....
    A. pagi  di ruang TV
    B. pagi  di rumah
    C. sore  di rumah
    D. siang  di rumah
    E. siang di ruang TV
    Jawaban: C

    12. Cermati Kutipan Cerita Berikut!
              Wanita itu menangis. Mestinya aku terharu. Mestinya. Setidaknya aku bisa terharu kalau membaca roman picisan yang dijual di pinggir jalan. Tapi menjadi terharu tidak baik untuk seorang petugas seperti aku. Aku harus mencatat dengan rinci, objektif, deskriptif, masih ditambah mencari tahu jangan-jangan ada maksud lain di belakangnya. Aku tidak boleh langsung percaya, aku harus curiga, sibuk menduga kemungkinan, sibuk menjebak, memancing, dan membuatnya lelah supaya cepat mengaku apa maksud yang sebenarnya. Jangan terlalu cepat percaya kepada perasaan. Perasaan bisa menipu. Perasan itu subjektif. Sedangkan aku bukan subjek di sini. Aku cuma alat. Aku cuma robot. Aku hanya petugas yang membuat laporan, dan sebuah laporan harus sangat terinci bukan?
    “Clara” karya Seno Gumira Ajidarma
    Watak tokoh “aku” dalam kutipan cerpen di atas adalah ....
    A. Mudah sekali  terharu
    B. Tegas dan disiplin
    C. Tidak punya pendirian
    D. Tidak mudah percaya
    E. Bertanggung jawab
    Jawaban: C

    13. Cermati Kutipan Berikut!
    Saat ini sering kali sulit bagi kita untuk menentukan kebenaran sebuah berita. Banyak sekali berita tidak benar yang beredar apalagi di media massa (hoax). Sering kita menjadi tidak sabar dan tersulut emosi dengan situasi tersebut. Apalagi kalau berita tersebut menyangkut diri kita. Kebesaran hati, kesabaran, dan ketenangan sangat dibutuhkan agar kita tetap bisa berkepala dingin.
    Gurindam yang tepat untuk melambangkan peristiwa tersebut adalah ....
    A. Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,
    daripada segala berat dan ringan.
    B. Hati itu kerajaan di dalam tubuh,
    Jikalau lalim segala anggota pun rubuh.
    C. Keaiban orang jangan dibuka.
    Keaiban sendiri hendaklah sangka
    D. Apabila menerima kabar
    Menerimanya itu hendaklah sabar
    E. Apabila banyak berkata-kata
    Di situlah jalan masuknya dusta
    Jawaban: D

    14. Cermati Kutipan Berikut!
    Hati adalah raja demikian ungkapan yang sering kita dengar dalam kehidupan. Sehingga segala gerak dan lakon kita didahului dengan niat yang ada di dalam hati. Jika kita berniat berbuat baik maka hasilnya perbuatan baik pula. Akan tetapi, jika kita berniat buruk maka perilaku yang muncul buruk pula.
    Gurindam yang tepat untuk melambangkan peristiwa tersebut adalah ....
    A. Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,
    daripada segala berat dan ringan.
    B. Hati itu kerajaan di dalam tubuh,
    Jikalau lalim segala anggota pun rubuh.
    C. Keaiban orang jangan dibuka.
    Keaiban sendiri hendaklah sangka
    D. Apabila menerima kabar
    Menerimanya itu hendaklah sabar
    E. Apabila banyak berkata-kata
    Di situlah jalan masuknya dusta
    Jawaban: B

    15. Cermati Kutipan Resensi Berikut!
    Judul  : Lelaki Tua dan Laut (The Old Man and The Sea)
    Pengarang : Ernest Hemingway
    Penerjemah : Sapardi Djoko Damono
    Penerbit  : PT Dunia Pustaka
     ...
     Di sisi lain, untaian kata-kata Hemingway mengalir, mengayun, membuai, menghempas, membuat pengalaman tersendiri pada pembaca persis seperti gerakan ombak laut. Dengan kemampuannya, pembaca dipaksa seolah-olah sedang berhadapan dengan teror hidup yang ingin menguasai tangkapan ikan.
    Kalimat resensi yang tepat untuk menyatakan keunggulan novel tersebut adalah ...
    A. Sedikit sekali penulis yang berani mengangkat ide dari kaum pinggiran seperti nelayan. Namun, Hemingway berani mengangkatnya menjadi sebuah cerita yang penuh ketegangan ditinjau dari kekuatan bahasanya.
    B. Penulis agak lambat menciptakan ketegangan-ketegangan dalam cerita. Pembaca  menjadi kurang bergairah karena setting yang disuguhkan terlalu monoton yaitu lelaki tua dan laut.
    C. Hemingway dan ketangkasannya berbahasa tidak perlu diragukan lagi. Hanya saja khusus pada novel ini, tema yang diambil kurang menarik.
    D. Bahasa dan cara penuturan Hemingway pada novel ini sangat melompat-lompat persis alunan ombak laut yang mengguncang-guncang perahu.
    E. Meskipun buku ini dibaca banyak orang, terlihat banyak kekurangan tentang kebiasaan di laut yang mungkin hanya Hemingway sendiri yang dapat merasakannya.
    Jawaban: A

     16. Bacalah Kutipan Berikut dengan Saksama!

    ....      Ya, tentu aku menderita juga, saat-saat pertama itu. Tetapi akhirnya aku begitu tenang. Barangkali akhirnya ketenangan inilah yang menjadi bagian kita semua…(halaman 7).       Alur cerita yang meloncat-loncat dapat membuat pembaca patah selera. Lukisan arwah berbicara mungkin melengkapi kebingungan pembaca dalam menangkap makna cerita. Namun demikian, keindahan cerita itu kita dapatkan juga dalam gaya bercerita yang halus, lembut , dan terpelajar.
          “Tanpa membuang banyak tutur, Mariannne Katoppo melukiskan adegan demi adegan ceritanya. “Demikian komentar Jakob Sumardjo.
          Pada awal cerita pengarang memberi latar belakang perbedaan dan adanya peranan agama di dalam latar kehidupan mahasiswa yang dinamis. Hal ini memberikan kesegaran tersendiri bagi novel tersebut.



                                                                                                                        Sri H. Rahardjo Menurut kritikus sastra, keunggulan novel Raumanen terletak pada …
    A. alur cerita yang meloncat-loncat merupakan sebuah pembaharuan
    B. keindahan cerita tampak dalam gaya bercerita yang halus, lembut,dan terpelajar
    C. Marianne melukiskan adegan demi adegan  tanpa menggunakan banyak kata
    D. pada awal cerita pengarang menggambarkan peranan perbedaan agama dalam kehidupan mahasiswa
    E. menggunakan sudut pandang pencerita yang tidak lazim yaitu arwah
    Jawaban: B

    17. Cermati kata- kata berikut!
    Kabut – bayangan – lelah – ke pinggiran
    Bait puisi yang sesuai dari susunan deret kata di atas sebagai kata kunci adalah …
    A. Dalam bayangan kelam
    Kelelahan mendera
    Ke pinggiran kota
    Kabut melayang di langit biru
    B. Sampai jalan berkabut itu
    Kami masih mencoba ngejar bayangan masa depan
    Tapi lelah
    Kami ke pinggiran jalan nasib
    C. Saat senja mulai berkabut
    Bayang-bayang mengikuti jalan
    Saat-saat kelelahan singgah di hati
    Ke pinggiran waktu
    D. Kabut di langit kelabu
    Lelah dalam rasadan raga
    Bayangan berbaris menjelajah hingga ke perut bumi
    Ke pinggiran rasa
    E. Bersenandung mengiringi malam berkabut
    Bersama hari-hari dan bayangan
    Hingga ke pinggiran waktu
    Lelah, lelah, dan lelah
    Jawaban: B

    18. Cermati Dialog Berikut!
    Citra : (melihat rol kertas di tangan Sutopo) “Apa itu, Mas."
    Sutopo : “Lagu!” (masih termenung tampaknya)
    Citra : “Lagu apa?”
    Sutopo : “Lagu buat engkau dan aku!”
    Citra : “Apa namanya?”
    Sutopo : “Citra!”
    Citra : “Citra? Dikarang Tuan Kornel itu?”
    Sutopo   : “Ya, Citra. Herankah engkau, jika seorang seniman mengarang lagu sesudah                        memandang engkau? Aku buta selama ini, betul juga kata Ibu tadi.
    Citra : “Ah, Mas, main-main saja ini. Tetapi, bagaimana lagunya?”
    Sutopo      : “Nanti di rumah, di piano! (tersenyum, kemudian berolok-olok). Sekarang                         waktu kerja.”
    Ciri-ciri naskah drama berdasarkan kutipan tersebut adalah …
    A. Tidak ada pengarangnya, ada petunjuk gerak
    B. Pelakunya lebih dari satu orang dan berupa dialog
    C. Tidak ada pengarangnya, pelakunya lebih dari satu orang
    D. Tidak ada pengarangnya, ada petunjuk kostum
    E. Berupa dialog dan ada petunjuk gerak
    Jawaban: E

    19. Cermati Dialog Berikut!
    Rendy  : (segera turun dari meja guru, mendekati Ronald dan Ronny) “Hei! Stop,                          stop, stop! Berhenti! Apa-apaan sih kalian ini?”
    Ronald : “Itu, Ren! Ronny sengaja nyindir aku! Mentang-mentang kutu buku!”
    Rendy : “Sudahlah, Nal. Kau juga tidak usah cari gara-gara.”
           (Mendudukkan Ronald dan Ronny) “Aku pikir Ronny tidak bermaksud                             seperti yang kau kira!”
    Ronald : (berdiri) “Kamu membela dia, Ren?”
    Rendy : “Aku tidak membela siapa-siapa. Kalau kamu menuduh aku begitu, bisa-                         bisa aku embat sekalian kamu! Duduk !” (memberi perintah kepada                                   Ronald. Ronald menuruti perintah Rendy)
    Ronny : (mendekati Ronald) “Maaf, Nal, kalau kau tersinggung atas perkataanku                           tadi.”
    Hal yang menjadi ciri-ciri kutipan di atas adalah ....
    A. Berupa dialog dan memiliki lebih dari satu tokoh cerita
    B. Memiliki tokoh cerita dan alur cerita yang jelas
    C. Mengandung isi cerita dan petunjuk latar yang jelas
    D. Berupa dialog antar tokoh dan ada petunjuk laku tokoh
    E. Berupa dialog yang mengandung cerita
    Jawaban: D

    20. Cermati Naskah Drama Berikut!
    Anik   : Sudahlah Jok, dimakan saja. Yang kita punya kan cuma itu.
    Joko  : ...
    Mbok :  Kamu ini mbok ya coba mengerti toh. Mbok ini kerjanya apa?
                  Mbok kan cuma buruh tani. Kamu juga tahu sendiri berapa pendapatan buruh                     tani. Joko : Mbok kan bisa cari kerja yang lain, nyuci baju orang kek, jadi buruh pabrik kek,                atau yang lainnya.
    Anik  : Kamu ini gimna toh Jok, memang cari kerja itu gampang?
    Kalimat yang tepat untuk mengisi bagian rumpang teks drama di atas
    A. Aku sudah kenyang tadi makan-makan dengan teman-temanku.
    B. Ayo kita makan makanan kesukaanku ini.
    C. Mungkin Mbok bisa makan seperti itu setiap hari, tapi aku nggak bisa Mbok.
    D. Aku suka makanan yang Mbok masak ini.
    E. Nggak usah Nik, sebaiknya kamu saja yang makan karena aku masih kenyang.
    Jawaban: C

    21. Perhatikan Cuplikan Drama Berikut!

    PAK PIKUN: “Masih mungkir? Minta ku pukul?”
    IBU : “Sabar, Pak Pikun! Sabar!”
    PAK PIKUN: Maaf, Bu. Ini biar saya urus sendiri! Kamu baru mau ngaku kalau dipukul ya?Sini! (Mau memukul si Jidul).
    SI JIDUL:  (Meloncat, lari keluar dikejar oleh Pak Pikun)
    IBU: “Sabar dulu Pak Pikun! Diperiksa dulu! (mendesah sendiri) Ya, ampun! Orang suda tua kok gegabah, tidak sabaran begitu.”
    Bentuk lain dari drama di atas yang tepat adalah ...
    A. Hari itu pak Pikun yang sudah tua itu sangat marah pada Si Jidul. Istri pak Pikun berusaha meredam emosi pak Pikun, namun pak Pikun tetap saja marah-marah. “Masih mungkir? Minta ku pukul?”teriak pak pikun. Kontan saja Si Jidul jadi ketakutan lari keluar rumah.
    B. Aku sedih melihat pak Pikun yang sudah tua, namun masih suka marah-marah. Kasihan Ibu yang sudah berusaha menyadarkannya, namun tak digubris.
    C. Pak Pikun tampaknya takpernah bisa bersabar, ia masih suka marah-marah terhadap anaknya Si Jidul. Tentu ini tidak baik bukan?
    D. Hari itu pak Pikun yang sudah tua itu sangat marah pada Si Jidul. Istri pak Pikun berusaha meredam emosi pak Pikun, namun pak Pikun tetap saja marah-marah. Ia berkata, “Masih mungkir? Minta ku pukul?” Kontan saja Si Jidul jadi ketakutan lari keluar.
    E. Jangan suka marah-marah, hal ini tidak baik karena hanya kan membuat diri kita jadi tidak sehat
    Jawaban: D

    22. Perhatikan cuplikan cerpen berikut ini!
    ”Non, emak masuk UGD, dan dokter meminta persetujuan dari keluarga untuk merawat emak di ruang ICU karena kondisinya kritis, bagaimana menurut Non?” Suara kak Imah terdengar putus-putus diselingi dengan suara sesegukan tangis.
    ”Kalau memungkinkan, baiknya emak dibawa ke rumah sakit yang bisa menerima Askes saja.” ujar Nonon setenang mungkin.
    ”Emak nggak mau.” jawab kak Imah panik
    Variasi bentuk dari prosa di atas yang tepat adalah..
    A. Imah : (sambilmenangisdanterbata-bataImahmeneleponNononadiknya)”Non,
    emak masuk UGD, dan dokter meminta persetujuan dari keluarga untuk
    merawat emak di ruang ICU karena kondisinya kritis, bagaimana menurut
    Non?”
    Nonon: (dengan tetap berusaha tenang Nonon menjawab)”Kalau memungkinkan,
    baiknya emak dibawa ke rumah sakit yang bisa menerima Askes saja”
    Imah: (semakin panik)”Emak nggak mau.”
    B. Imah :”Non,  emak masuk UGD, dan dokter meminta persetujuan dari keluarga untuk merawat emak di ruang ICU karena kondisinya kritis, bagaimana menurut Non?”
    Nonon:”Kalau memungkinkan, baiknya emak dibawa ke rumah sakit yang bisa
    menerima Askes saja.”
    Imah:”Emak nggak mau.”
    C. Imah : Non, emak masuk UGD, dan dokter meminta persetujuan dari keluarga untuk
    merawat emak di ruang ICU karena kondisinya kritis, bagaimana menurut
    Non?
    Nonon: Kalau memungkinkan, baiknya emak dibawa ke rumah sakit yang bisa
                menerima Askes saja.
    Imah: Emak nggak mau.
    D. Imah : (sambilmenangis) Non,emak masuk UGD, dan dokter meminta persetujuan
    dari keluarga untuk merawat emak di ruang ICU karena kondisinya kritis,
    bagaimana menurut Non?”
    Nonon: (Nonon menjawab) Kalau memungkinkan, baiknya emak dibawa ke rumah
    sakit yang bisa menerima Askes saja
    Imah: (semakin panik) Emak nggak mau
    E. Imah : (terbata-bataImahmeneleponNononadiknya) “”Non, emak masuk UGD, dan
    dokter meminta persetujuan dari keluarga untuk merawat emak di ruang ICU
    karena kondisinya kritis, bagaimana menurut Non?”
    Nonon: (dengan tetap berusaha tenang)”Kalau memungkinkan, baiknya emak dibawa
    ke rumah sakit yang bisa menerima Askes saja”
    Imah: ”Emak nggak mau”
    Jawaban: A

    23. Bacalah petikan esai berikut !
    Membaca cerita-cerita yang ditulis oleh Hary B. Koriun, kita pasti akan menemukan gaya penulisan dan tema yang khas. Baik dalam cerita pendek maupun novel, tema ke penulisan Hary tidak jauh dari persoalan asmara yang dikerucutkan lagi kepada kesetiaan. Bukan tema perselingkuhan yang kini banyak disergap beberapa novelis terkemuka.Namun karena arus cerita mengalir dengan indah maka pembaca akan menemukan kekuatan narasi, sehingga pembaca akan terbuai dengan menjelajahi alinea demi alinea. Satu hal lagi yang akhir-akhir ini mewarnai cerita-cerita Hary, adalah persoalan lingkungan, terutama hutan dan sungai.
    Kritik terhadap esai di atas adalah ...
    A. Hal yang akhir-akhir ini mewarnai cerita-cerita Hary, adalah persoalan lingkungan, terutama hutan dan sungai.
    B. Ulasan yang disampaikan terhadap karya Hary B. Koriun sudah baik, namun hendaknya tidak hanya mengomentari tentang tema saja.
    C. Membaca cerita-cerita yang ditulis oleh Hary B. Koriun, kita pasti akan menemukan gaya penulisan dan tema yang khas.
    D. Baik dalam cerita pendek maupun novel, tema kepenulisan Hary tidak jauh dari persoalan asmara yang dikerucutkan lagi kepada kesetiaan.
    E. arus cerita mengalir dengan indah maka pembaca akan menemukan kekuatan narasi, sehingga pembaca akan terbuai dengan menjelajah ialinea demi alinea.
    Jawaban: B

    24. Cermati kutipan cerpen berikut!
    Ketika ia masuk ruangan, seluruh pegawai mempersibukkan diri, memperlancar ketikan, membolak-balik buku, serta apa saja yang membuat kesibukan. Sehingga ia takkan bisa melabuhkan mata kepada seorang pun. Tapi anehnya, setiap gerak-gerik perempuan itu, tidak seorang ingin melewatkannya. Mereka perhatikan dengan saksama, di sela-sela kesibukan yang penuh barang-barang itu.
           (Eksentrik, Asnelly Luthan)

    Kalimat kritik yang sesuai dengan perilaku tokoh adalah ...
    A. Tokoh dianggap aneh oleh teman-teman sekantornya karena penampilan dan perilakunya.
    B. Sebagai seorang pegawai tokoh perlu bersosialisasi secara  baik dengan pegawai lainnya.
    C. Hubungan sosial dalam kantor tersebut perlu dicairkan antara satu pegawai dengan pegawai lainnya.
    D. Mudah curiga merupakan satu karakter yang menyebabkan perselisihan antara satu dengan yang lain.
    E. Seorang pemimpin seharusnya mengetahui permasalahan sosial dalam kantornya.
    Jawaban: C

    Perhatikan puisi berikut untuk soal no 25 - 26!

    Doa
    kepada pemeluk teguh
    Karya: Chairil Anwar
    Tuhanku
    Dalamtermangu
    Aku masih menyebut namaMu
    Biar susah sungguh
    mengingat Kau penuh seluruh
    cayaMu panas suci
    tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
    Tuhanku
    aku hilang bentuk
    remuk
    Tuhanku
    aku mengembara di negeri asing
    Tuhanku
    di pintuMu aku mengetuk
    aku tidak bisa berpaling
    25. Penulisan esai yang tepat untuk puisi di atas adalah …
    A. Tuhanku dalam termangu, Aku masih menyebut nama-Mu. Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh. Cahaya-Mu panas suci tinggal kerdip lilin di kelam sunyi. Tuhanku, aku hilang bentuk remuk. Tuhanku, aku mengembara di negeri asing. Tuhanku,dipintu-Mu  aku mengetuk aku tidak bisa berpaling.
    B. Pilihan kata dalam puisi ini memang indah, namun penggunaan kata yang termudah dipahami membuat karya ini kurang mengajak pembaca untuk berpikir secara lebih dalam. Pada jika suatu karya dapat membuat pembaca tidak hanya terhibur, namun juga dapat mengajak pembaca berpikir lebih dalam, maka makna karya itu akan sangat bernilai.
    C. Puisi yang menyentuh dengan permainan kata yang indah. Wujud kepasrahan seorang hamba kepadaTuhannya digambarkan dengan menggunakan khiasan, namun mudah untuk dipahami.
    D. Suasana yang terasa dari puisi ini adalah suasana syahdu. Hal ini ditunjukkan bait yang berbunyi “tinggal kerdip lilin di kelam sunyi”.
    E. Pengarang ingin menyampaikan bagaimana cara seseorang dapat merasa begitu dekat dengan tuhannya. Datanglah tengah malam, pada saat tubuh kita sudah kehilangan bentuk.
    Jawaban: C

    26. Kalimat kritik yang dapat disampaikaan terhadap puisi di atas adalah...
    A. Tuhanku dalam termangu, Aku masih menyebut nama-Mu. Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh. Cahaya-Mu panas suci tinggal kerdip lilin di kelam sunyi. Tuhanku, aku hilang bentuk remuk. Tuhanku, aku mengembara di negeri asing. Tuhanku,dipintu-Mu  aku mengetuk aku tidak bisa berpaling.
    B. Pilihan kata dalam puisi ini memang indah, namun penggunaan kata yang termudah dipahami membuat karya ini kurang mengajak pembaca untuk berpikir secara lebih dalam. Pada jika suatu karya dapat membuat pembaca tidak hanya terhibur, namun juga dapat mengajak pembaca berpikir lebih dalam, maka makna karya itu akan sangat bernilai.
    C. Puisi yang menyentuh dengan permainan kata yang indah. Wujud kepasrahan seorang hamba kepadaTuhannya digambarkan dengan menggunakan khiasan, namun mudah untuk dipahami.



    D. Suasana yang terasa dari puisi ini adalah suasana syahdu. Hal ini ditunjukkan bait yang berbunyi “tinggal kerdip lilin di kelam sunyi”.
    E. Pengarang ingin menyampaikan bagaimana cara seseorang dapat merasa begitu dekat dengan tuhannya. Datanglah tengah malam, pada saat tubuh kita sudah kehilangan bentuk.
    Jawaban: B

    27. Cermati puisi berikut!
    NANTI, NANTIKANLAH
    Rumput kering kemuning terhampar luas
     Gemetar tampak hawa panas atas padang sunyi
    Ah, rumput akarmu jangan turut menguning
    Jangan mati kaku di tanah terbaring
    Nanti, nantikanlah dengan sabr dan taba
    Sampai hujan turun membasahi bumi
       (Waluyati)

    Yang dimaksud “rumput kering” dalam puisi di atas ...
    A. rumput yang kekurangan air
    B. rumput di musim kemarau
    C. anak-anak yang bermain di musim kemarau
    D. masyarakat yang menderita
    E. ternak yang kurang makan karena kemarau
    Jawaban: D

    28. Cermati puisi berikut!

    Ada Tilgram Tiba Senja
    ....
    ada podang pulang ke sarang
    tembangnya panjang berulang-ulang
    Pulang, ya pulang, hai petualang
    Ketapang. Ketapang yang kembang
    berumpun di perigi tua
    anakku datang, anakku pulang
    kembali kucium, kembali kuriba
       WS Rendra dalam Balada Orang-orang Tercinta, 1959 : 26-27

    Aspek citraan yang dominan dalam teks puisi yang bercetak miring adalah ....
    A. Penglihatan
    B. Pendengaran
    C. Perabaan
    D. Pergerakan
    E. Perasaan
    Jawaban: B

    29. Cermati puisi berikut!
    Perkabungan
     Sehelai pita hitam
     Menjuntai pada lengan
     Mulai terekam, mata terpejam
     Kepala tertunduk dalam
     Sungkawa pada korban para tiran
                                               Sitok Srengenge, Mei 1998

    Kata pita hitam dalam puisi tersebut melambangkan ....
    A. kesedihan   
    B. kepiluan
    C. kesusahan   
    D. kematian
    E. penderitaan
    Jawaban: D

    30. Cermati puisi berikut!
    Cemara menderai sampai jauh
    Terasa hari akan menjadi malam
    Ada beberapa dahan di tingkap merapuh
     Aku sekarang orangnya bisa …
     Sudah berapa waktu bukan kanak lagi
     Tapi dulu memang ada suatu …
     Yang bukan dasar pertimbangan kini
                                            Chairil Anwar
    Kata-kata yang memiliki rima yang tepat untuk melengkapi baris pertama dan ketiga bait kedua puisi tersebut adalah …
    A. bahagia – bukti   
    B.  iba - kisah
    C.  mengerti – rasa   
    D.  suka – kebencian
    E.  tahan – bahan
    Jawaban: E

    31. Cermati kalimat Arab-Melayu berikut!
    اكو جوغ ريندو كفدامو
    Penulisan kalimat aksara Arab-Melayu tersebut ke dalam aksara Latin adalah ...
    A. Itu suka bersama kamu.
    B. Aku juga rindu kepadamu.
    C. Ibu selalu dekat denganmu.
    D. Daku ingin berjumpa denganmu.
    E. Kita pergi sekarang bersamamu.
    Jawaban: B

    32. Cermati kalimat Arab-Melayu berikut!
    كامي برنحان اكن برليـبـر ك فـنتاي
    Penulisan frasa aksara Arab-Melayu yang bergaris bawah ke dalam aksara Latin adalah ....
    A. kemari berencana
    B. kami berjalan
    C. kami berjuang
    D. kemudian berjuang
    E. kemarin berencana
    Jawaban: A

    33. Cermati puisi berikut!
    RAHMAT
    Semakin hujan begitu derasnya
    Ramalan cuaca TVRI yang benar?
    Pagi hari kulihat para petani turun
    Sawah menaburkan biji sambil
    Melagukan pantun demi pantun
    Kalimat kritik yang tepat untuk puisi tersebut adalah ...
    A.Kata-nya padat sehingga pembaca lebih pasti dalam menafsirkan puisi.
    B. Pada baris ketiga tidak cendekia, kurang bernalar, bukankah wajar kalau ramalan itu benar.
    C. Makna yang tersirat ada hubungan kualitas antara hujan dan petani melagukan pantun demi pantun.
    D. Penyair mampu menggugah perasaan dengan diksi yang padat dan lugas.
    E. Puisi “Rahmat” menggambarkan anugerah Tuhan melalui turunnya hujan yang ditunggu-tunggu.
    Jawaban: A

    34. Perhatikan prosa berikut ini!
    Pagi itu Nonon berangkat ke tempatnya mengajar seperti biasa, hanya gerak langkahnya saja yang agak berbeda, kurang semangat. Nonon yang centil nyaris tak nampak lagi, sepeninggal emak ia memang agak berubah. Ia langkahkan kakinya dengan santai menyusuri jalan kecil berbatu dan menanjak yang di kanan kirinya masih hutan. Nonon selalu menikmati perjalanan ke sekolah, ia menghirup napas dalam-dalam, segar rasanya, ia benar-benar menikmati bau dedaunan di pagi hari. Ia memang cinta dengan desa ini karena kampung halamannya yang walaupun masih disebut kampung tapi sudah terjamah dengan teknologi yang menebarkan asap polusi. Kampungnya memang terletak di pinggiran kota sehingga sulit untuk terhindar dari dampak kemajuan kota.

    Kalimat kritik yang dapat disampaikaan terhadap prosa di atas adalah...
    A. Penggambaran latar pada cerpen tersebut menggunakan terlalu banyak sisi sehingga membuat gambaran utuh yang sesungguhnya diharapkan dapat muncul pada cerpen tersebut malah tidak tampak dengan jelas.
    B. Penggambaran latar yang sangat detil dari setiap sisi. Hal ini membuat pembaca dapat secara jelas membayangkan latar cerpen tersebut.
    C. Unsur intrinsic yang tampak daricuplikan cerpen tersebut adalah latar tempat. Ini ditunjukkan dengan penggunaan kata jalan yang menanjak, hutan., dan lain-lain.
    D. Latar merupakan gambaran terhadap suasana yang ada dalam cerpen. Latar bisa dilihat dari tempat, waktu dan suasana.
    E. Suasana kampung yang masih asri dengan hutan yang rindang pohon-pohonnya. Dapat terasa karena pengarang mengatakan sangat menyukai bau dedaunan. Berbeda dengan kampong halaman tokoh yang terletak di pinggiran kota dan banyak polusinya.
    Jawaban: A

    35. Cermati Kutipan Berikut!
    ...
    Buyung dalam hati tak melihat sesuatu halangan untuk menikah dengan Zaitun. Yang meragukan hanyalah bagaimana sebenarnya hati Zaitun sendiri terhadap dia. Cintakah Zaitun padanya seperti dia cinta pada Zaitun? Buyung merasa bahwa jika Zaitun tak merasa seperti yang dirasakan maka rasanya tak puas hatinya akan kawin dengan Zaitun, meskipun kedua orang tua mereka menyetujui perkawinan itu. Buyung tahu bahwa biasanya orang kawin menurut pikiran yang dilakukan oleh orang tua saja, tetapi dia sendiri ingin memilih istri dan istrinya memilih dia pula.
                                                                                  Harimau-Harimau karya Mochtar Lubis
    Aspek yang membangun  karya sastra prosa yang dominan dalam kutipan di atas adalah ....
    A. Alur cerita
    B. Latar cerita
    C. Sudut pandang pencerita
    D. Tokoh cerita
    E. Amanat cerita
    Jawaban: D


    Demikianlah informasi yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan dengan adanya 35+ Contoh Soal USBN Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA/MA dan Kunci Jawabnya Terbaru ini para siswa akan lebih semangat lagi dalam belajar demi meraih prestasi yang lebih baik. Selamat belajar!!

    #
    Soal USBN Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA/MA   File ini dalam Bentuk .doc File Size 44Kb
    Diupload oleh www.rumpunnews.com

    Baca juga yang sejenis

      Pencarian yang paling banyak dicari
      • soal unbk bahasa indonesia sma 2017
      • soal usbn bahasa indonesia sma 2017
      • soal un bahasa indonesia sma 2017
      • soal un bahasa indonesia sma 2017 dan pembahasannya
      • kumpulan soal bahasa indonesia sma dan kunci jawaban
      • soal un bahasa indonesia sma dan pembahasannya
      • soal usbn sma 2017
      • soal usbn 2017 2018,2019,2020,2021,2022


      Iklan Atas Artikel

      Iklan Tengah Artikel 1

      Iklan Tengah Artikel 2

      Iklan Bawah Artikel